Kumpulan cerita anekdot pendek tentang dunia politik. Terlucu,
terkocak, tergokil, terkoplak bikin ketawa ngakak tergelak-gelak sambil
mencak-mencak di atas becak. Kata-kata
sindiran pedas membuat kuping panas bagaikan dipanggang di atas kompor gas.
Humor cerdas membela rakyat
tertindas dari penguasa culas yang menggerokoti bagai tumor ganas. Sentilan sentilun ala blogger culun
yang geregetan melihat aktor intelektual berlagak pilun lupa janji-janji saat
kampanye di alun-alun. Lawakan segar
biar badan kembali bugar dengan untaian kata kelakar tentang politikus nakal
pembuat onar. Dagelan koplak:
konyol-kocak asal njeplak karena yang nulis belum pernah dikeplak sama orang
Irak. Artikel satir ala wong kenthir
ngomongnya nyinyir gak pake mikir bak penyihir. Komentar miring gaya arek
sinting mengkritik birokrat maling. Guyonan
ngawur bahasannya ngelantur tapi tetap jujur semoga pembaca terhibur. Atau
malah kabur? Hehehe..
Humor politik. Orang
kadang tertawa membaca humor politik lucu, apalagi jika guyonannya pas banget
menohok tokoh politik yang tak disukainya. Memang fungsi anekdot singkat,
parodi, foto gambar meme atau plesetan genre ini adalah menyindir tokoh serta
kebijakan politik yang tidak sesuai dengan harapan kita. Tapi tahukah Anda,
penulis cerita humor kadang menangis saat menulis humor politik?
Kenapa bisa nangis
saat nulis humor politik? Ada lima sebab:
Pertama, nulis
sambil ngupas bawang.
Kedua, nulis
sambil diomeli istri, “nulis aja kerjanya, gak tahu apa kalo anak nangis melulu
karena kelaparan? Emang ngeblog menghasilkan duit? Orang gila mana yang mau
bayar buat baca artikel konyol kayak gitu?”
Ketiga, perasaan
iri. Kita nulis humor politik capek setengah mati tapi belum tentu ada yang
ngetawain. Boro-boro ngasih duit. Sedang obyek tulisan kita yaitu politikus,
sekali tanda tangan sambil tidur aja ratusan juta bahkan milyaran duit masuk
kantong. Menyebalkan bukan?
Keempat, sehat
Kelima, sempurna
Kata pengantar artikel humor ini kepanjangan ya? Maaf, tadi
itu curhat. Yang dibawah ini baru anekdot pendek tentang dunia politik.
Mudah-mudahan gak lucu!!
Anekdot Koplak Calon Anggota MPR
Dua orang kader parpol – sebut saja namanya Pailul dan Paijo
– sama-sama mencalonkan diri jadi anggota MPR. Setelah menyerahkan berkas
pencalonannya ke KPU, keduanya terlihat ngobrol di kantin gedung.
“Jika nanti terpilih jadi anggota MPR, apa yang akan kamu
lakukan?” tanya Pailul
“Saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat,” jawab Paijo
mantap. “Sebab, rakyat telah menitipkan aspirasinya lewat kita. So, sebagai
wakil rakyat, kita harus mengemban amanah tersebut dengan sebaik-baiknya agar
tercipta masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dan berketuhanan.”
Pailul manggut-manggut. Tak jelas, karena ngerti atau galau.
“Lalu apa pendapatmu tentang korupsi?”
“Korupsi adalah tindakan tak bermoral dan tak seharusnya
dilakukan oleh anggota MPR. Jika saya duduk di senayan kelak, saya akan buat
undang-undang yang mengatur hukuman mati bagi koruptor.”
Mendengar jawaban tersebut, Pailul tertawa terbahak-bahak.
Katanya, “ Kau ini mau jadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat atau mau
jadi anggota Majelis Ta’lim?”
Cerita Lucu Anggota DPR Monyet Udud
Seorang aktivis diajukan ke pengadilan oleh anggota DPR atas
tuduhan penghinaan, pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan. Hal
ini karena sang aktifis memaki anggota DPR dengan sebutan monyet udud (monyet
ngerokok). Kebetulan sang wakil rakyat tersebut berwajah mirip Sun Go Kong dan
punya kebiasaan merokok.
“Boleh saya bertanya,
Pak Hakim?” tanya si aktivis
“Silahkan.” Jawab hakim
“Jika saya memanggil anggota DPR dengan sebutan monyet udud
salah, bolehkah saya memanggil monyet
udud dengan sebutan anggota DPR?”
Pak Hakim berpikir keras. Setelah memeriksa memua
undang-undang KUHP sampai undang-undang lalu lintas,ternyata tak ada pasal yang
melarang hal tersebut. Akhirnya hakimpun menjawab. “Boleh saja. No problem.”
“Terima kasih, Pak Hakim, “ ujar terdakwa dengan senyum
penuh arti sambil melirik ke arah anggota DPR.
Pada masa istirahat, sang aktivis melihat anggota DPR lagi ngerokok di halaman
gedung pengadilan. Iapun segera menghampirinya dan menyapa, “Selamat siang, anggota DPR....”
Humor Ngawur Gaya Duduk Politikus
Tahukah Anda, cara seseorang sebelum dan setelah duduk
mencerminkan profesi yang mereka geuti? Berikut ini beberapa profesi yang
langsung bisa ketebak hanya dengan melihat cara duduknya:
Sebelum duduk: berdoa. Setelah duduk: ngaji = Kyai
Sebelum duduk: bersihkan kursi. Setelah duduk: bersihkan meja = Pembantu
Sebelum duduk: dikerjain. Setelah duduk: dikerjain lagi = Pelawak
Sebelum duduk: Oh..... Setelah duduk: yes..... = Cabe-cabean
Sebelum duduk: Obral Janji. Setelah duduk: Lupa Ingatan = Politikus
Catatan: Semua anekdot dan cerita koplak di atas terjadi di Republik Gondes. Tidak ada hubungan diplomatik, apalagi hubungan gelap dengan negara yang katanya adil sejahtera Republik Indonesia. Jadi mohon jangan tersinggung jika ada kemiripan atau kesamaan, karena orang mudah tersinggung itu suka marah-marah.
Masih ingin baca cerita anekdot ngocol lainnya? Klik link-lunk ini
Fakta & Foto Gokil Menteri Susi Pudjiastuti
Humor Jokowi JK
Hahaha
BalasHapus